## Nezza dan ‘The Star Spangled Banner’ dalam Bahasa Spanyol: Lebih dari Sekadar Lagu KebangsaanLos Angeles, CA – Malam itu di Dodger Stadium seharusnya menjadi perayaan baseball, hot dog, dan semangat kebangsaan Amerika.
Namun, malam itu menjadi panggung bagi keberanian dan ekspresi identitas yang mendalam, ketika penyanyi Latin-R&B, Nezza, dengan berani menyanyikan “The Star Spangled Banner” dalam bahasa Spanyol, meskipun telah diperingatkan untuk tidak melakukannya.
Nezza, yang dikenal karena suaranya yang merdu dan perpaduan musik Latin dan R&B yang unik, naik ke atas panggung dengan senyum gugup namun bersemangat.
Setelah beberapa nada pertama dalam bahasa Inggris, ia dengan mulus beralih ke versi bahasa Spanyol dari lagu kebangsaan, “El Himno Nacional.
” Reaksi di antara penonton beragam.
Beberapa bersorak, terharu oleh keberanian dan inklusivitas yang ia tunjukkan.
Yang lain, terlihat bingung dan bahkan marah, merasa bahwa lagu kebangsaan harus dinyanyikan dalam bahasa Inggris.
Setelah penampilannya, Nezza, dengan mata berkaca-kaca, menjelaskan alasannya.
“Hari ini, dari semua hari.
.
.
saya perlu melakukannya,” tuturnya dengan suara bergetar, dalam sebuah wawancara eksklusif.
Ia menjelaskan bahwa sebagai seorang wanita Hispanik yang tumbuh besar di Amerika Serikat, ia seringkali merasa terpecah antara dua budaya.
Menyanyikan lagu kebangsaan dalam bahasa Spanyol, baginya, adalah cara untuk merayakan kedua identitasnya dan menjembatani kesenjangan antara komunitas yang seringkali merasa terpinggirkan.
Keputusan Nezza untuk menyanyikan “The Star Spangled Banner” dalam bahasa Spanyol jelas bukan tanpa risiko.
Ia telah menerima peringatan dari berbagai pihak, yang khawatir akan reaksi negatif.
Namun, ia memilih untuk mengikuti hatinya, percaya bahwa kebenaran dan ekspresi diri lebih penting daripada popularitas atau persetujuan.
Kisah Nezza lebih dari sekadar kontroversi lagu kebangsaan.
Ini adalah cerminan dari perdebatan yang lebih luas tentang identitas, inklusi, dan apa artinya menjadi orang Amerika di era modern.
Amerika Serikat adalah negara yang dibangun di atas keragaman, dan bahasa Spanyol adalah bagian tak terpisahkan dari kain budaya negara ini.
Menurut data Biro Sensus AS, lebih dari 41 juta orang di Amerika Serikat berbicara bahasa Spanyol di rumah.
Mengabaikan realitas ini berarti mengabaikan sebagian besar dari identitas nasional kita.
Keberanian Nezza telah memicu percakapan penting tentang inklusi dan representasi.
Apakah kita sebagai masyarakat siap untuk merangkul keragaman penuh yang ada di dalam negara kita?
Apakah kita siap untuk mendefinisikan kembali gagasan tentang apa artinya menjadi orang Amerika?
Tentu, ada risiko dalam merangkul keragaman, tetapi risikonya jauh lebih besar jika kita memilih untuk tetap tertutup dan tidak inklusif.
Nezza mungkin telah menghadapi kritik dan kontroversi karena tindakannya.
Namun, ia juga telah menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi banyak orang yang merasa terpinggirkan atau tidak terdengar.
Suaranya, baik secara harfiah maupun kiasan, telah menggema melampaui Dodger Stadium dan ke seluruh negeri.
Ia telah mengingatkan kita bahwa lagu kebangsaan, seperti identitas Amerika itu sendiri, dapat dan harus terus berkembang untuk mencerminkan keragaman dan kompleksitas masyarakat kita.
Kisahnya adalah pengingat yang kuat bahwa keberanian untuk menjadi diri sendiri, bahkan di tengah kesulitan, dapat menginspirasi perubahan dan menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi kita semua.