## Kontroversi di Dodger Stadium: Nezza Nyanyikan Lagu Kebangsaan dalam Bahasa Spanyol, Abaikan Permintaan TimLos Angeles, CA – Sabtu malam di Dodger Stadium seharusnya menjadi malam perayaan bagi penggemar bisbol.
Namun, penampilan lagu kebangsaan oleh penyanyi Nezza justru memicu kontroversi yang menyulut perdebatan tentang identitas, representasi, dan kebebasan berekspresi.
Menurut Nezza sendiri, yang ia sampaikan melalui akun media sosialnya, ia diminta oleh seorang karyawan Dodgers untuk menyanyikan lagu kebangsaan dalam bahasa Inggris.
Namun, Nezza memilih untuk tetap menyanyikannya dalam bahasa Spanyol, sebuah keputusan yang berani dan membangkitkan semangat bagi komunitas Latin di Los Angeles.
“Saya merasa terhormat bisa menyanyikan lagu kebangsaan di Dodger Stadium,” ujar Nezza.
“Sebagai seorang wanita Latin, saya merasa penting untuk menghormati budaya saya dan menyuarakan pesan inklusi dan representasi.
Menyanyikannya dalam bahasa Spanyol adalah cara saya untuk melakukan itu.
“Keputusan Nezza telah memicu berbagai reaksi.
Di satu sisi, banyak yang memuji keberaniannya untuk membela keyakinannya dan merayakan warisannya.
Di sisi lain, ada yang mengkritiknya karena dianggap tidak menghormati tradisi dan melanggar permintaan tim.
Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat kejadian ini dari dua sudut pandang.
Pertama, saya menghargai keberanian Nezza untuk menggunakan platform besarnya untuk menyuarakan pesan penting.
Di kota seperti Los Angeles, di mana komunitas Latin memiliki pengaruh yang signifikan, adalah penting untuk memiliki representasi yang kuat dan merayakan keberagaman budaya.
Namun, saya juga memahami posisi Dodgers.
Sebagai sebuah organisasi, mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga tradisi dan memastikan bahwa acara-acara mereka berjalan lancar.
Permintaan untuk menyanyikan lagu kebangsaan dalam bahasa Inggris mungkin didasarkan pada alasan logistik atau preferensi penggemar yang sudah lazim.
Namun, di sinilah letak kompleksitasnya.
Apakah ‘tradisi’ lebih penting daripada representasi?
Apakah ‘kelancaran acara’ lebih penting daripada memberikan suara kepada komunitas yang merasa terpinggirkan?
Tidak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan-pertanyaan ini.
Namun, yang jelas adalah bahwa insiden ini telah membuka percakapan penting tentang identitas, representasi, dan kebebasan berekspresi dalam olahraga.
Mungkin insiden ini dapat menjadi momentum bagi Dodgers dan organisasi olahraga lainnya untuk lebih inklusif dan mempertimbangkan bagaimana mereka dapat merayakan keberagaman budaya di komunitas mereka.
Mungkin, di masa depan, kita akan melihat lebih banyak penampilan lagu kebangsaan dalam berbagai bahasa, mencerminkan kekayaan dan keragaman masyarakat kita.
Pada akhirnya, apa yang dilakukan Nezza adalah pengingat bahwa olahraga bukan hanya tentang menang dan kalah.
Olahraga juga tentang membangun jembatan, merayakan perbedaan, dan memberikan suara kepada mereka yang seringkali tidak didengar.
Dan terkadang, itu berarti melanggar sedikit tradisi untuk membuat perbedaan yang lebih besar.